Dimata kau terbaca
Di hati kau tercipta
Dipinggir jalan kau didiamkan
Dengan warna bisu menjadi tawa
Rajamu hanya diatas air
Membangun tahta akuarel bersama minyak
Ijinkan aku membuka pintunya bersamamu
Biarkan kota menjadi telinga, mata dan hati
Aku akan memahat diriku dengan tatah pilihanku. Tidak ada kata terlambat. Akan kubuka pintu didepan bersama keteraturannya. Dengan egoku, emosiku, dan kasihku semuanya akan tertulis. Berusaha untuk menutup mata pada kursi santai dan bantal yang nyaman. Tidak ada orang lain yang akan membukakan jendela masaku. Hanya diriku sendiri yang menggenggamnya. Jadilah besar dari hati kecilmu. Hatiku sendiri yang mulai kutempa sejak beberapa tahun lalu. Menjalarlah menjadi organ-organ tubuh lainnya. Cobalah rajut benang-benang kala dalam dimensimu. Pilin bersama asa dan rapatkanlah dengan Yang Maha Kuasa.
No comments:
Post a Comment